Jumat, 03 Januari 2025
Tahun 2025 membawa tantangan ekonomi baru yang menguji ketangguhan keuangan banyak orang, termasuk kenaikan harga barang yang terus berlanjut. Meski sempat ada wacana kenaikan pajak menjadi 12%, yang akhirnya dibatalkan, kenyataannya harga barang tetap naik, memberi dampak langsung pada daya beli masyarakat. Inilah mengapa pentingnya memiliki keuangan sehat di tengah ketidakpastian ekonomi semakin terasa.
Keuangan yang sehat bukan hanya soal memiliki uang cukup, tetapi juga tentang bagaimana kita mengelola pengeluaran, investasi, dan mempersiapkan diri untuk masa depan meskipun harga barang terus meningkat. Tanpa pengelolaan keuangan yang tepat, lonjakan harga dapat dengan cepat menguras tabungan dan membuat keuangan keluarga atau pribadi terancam.
Evaluasi Keuangan
Berikut adalah cara-cara mengevaluasi keuanganmu untuk persiapan tahun 2025:
1. Analisis Pengeluaran
Langkah pertama dalam mengevaluasi keuangan adalah dengan melihat pengeluaran yang telah kamu lakukan. Coba tinjau kembali apa saja yang telah dibeli dalam beberapa bulan terakhir dan bagaimana pengeluaran tersebut memengaruhi tujuan keuanganmu. Apakah ada pembelian yang kurang penting atau bersifat impulsif? Jika iya, inilah saatnya untuk mulai berpikir kritis tentang pengeluaranmu. Mengurangi pembelian barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan bisa menjadi langkah pertama untuk menghemat uang dan memastikan uang yang kamu keluarkan lebih produktif dalam mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Kalau bisa, kamu juga bisa menerapkan prinsip frugal living.
2. Tentukan Prioritas
Menentukan prioritas adalah langkah kedua yang sangat penting dalam pengelolaan keuangan. Apa yang paling penting bagimu? Apakah itu membangun dana darurat, menabung untuk pendidikan, membeli rumah, atau memulai bisnis? Setelah mengetahui prioritasmu, kamu bisa mulai merencanakan pengeluaran berdasarkan tujuan tersebut. Misalnya, jika tujuanmu adalah membangun bisnis sedari muda, kamu mungkin perlu mengurangi pengeluaran untuk hal-hal seperti kuliner atau pakaian yang tidak begitu penting. Menentukan prioritas akan membantumu untuk lebih fokus dan disiplin dalam mengelola keuangan.
3. Buat Rencana Penghematan atau Rencana Menaikan Penghasilan
Jika kamu merasa sulit untuk menabung atau menghemat uang, cobalah untuk membuat rencana penghematan yang realistis. Misalnya, tentukan berapa persen dari penghasilan yang bisa disisihkan setiap bulannya. Namun, jika kamu merasa penghasilanmu masih terbatas, kamu bisa mempertimbangkan untuk meningkatkan pendapatan. Bahkan mahasiswa sekalipun bisa melakukannya, misalnya dengan mengambil pekerjaan paruh waktu atau memulai bisnis sampingan sembari kuliah. Dengan menambah penghasilan atau melakukan penghematan, kamu dapat mempercepat pencapaian tujuan keuanganmu.
Baca juga:
Peluang Bisnis Kecantikan Bersama RAENA
4. Evaluasi Secara Teratur
Terakhir, penting untuk melakukan evaluasi keuangan secara teratur. Jangan menunggu sampai akhir tahun untuk mengetahui apakah kamu sudah mencapai tujuan keuanganmu. Evaluasi keuangan setiap 1, 3, atau 6 bulan sekali untuk memastikan bahwa kamu tetap berada di jalur yang benar. Jika ada perubahan yang perlu dilakukan, seperti menyesuaikan anggaran atau memperbaiki strategi menabung, segera lakukan perubahan tersebut. Evaluasi yang rutin akan membantumu tetap disiplin dan terhindar dari kesalahan keuangan yang bisa merugikan di masa depan.
Langkah-langkah Menuju Keuangan yang Sehat
1. Menambah Penghasilan
Untuk menambah penghasilan, ada berbagai cara yang bisa dilakukan di luar pekerjaan utama. Salah satunya adalah melakukan side hustle, seperti membuka bisnis kecil-kecilan sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. Side hustle ini fleksibel dan dapat menjadi sumber penghasilan tambahan yang membantu memenuhi kebutuhan. Selain itu, menjadi dropshipper atau reseller juga bisa jadi pilihan, karena tidak memerlukan modal besar dan bisa dilakukan secara online. Menulis konten, membuka usaha kursus, atau mengikuti program afiliasi juga merupakan cara-cara efektif untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Bagi yang suka memasak, menjual kue kering atau membuka usaha warmindo bisa menjadi usaha sampingan yang menguntungkan. Semua opsi ini bisa dilakukan di waktu luang dan dapat disesuaikan dengan kemampuan serta minat masing-masing.
2. Lunasi Utang
Untuk melunasi hutang yang menumpuk, langkah pertama adalah membuat daftar seluruh hutang, mencakup jenis, jumlah, suku bunga, dan tanggal jatuh tempo setiap bulan. Hal ini akan membantu menentukan prioritas pembayaran, baik dengan metode bola salju (fokus pada hutang terkecil) atau longsor (fokus pada hutang dengan suku bunga tertinggi). Selanjutnya, evaluasi pengeluaran dan buat anggaran yang lebih ketat, mengurangi pengeluaran tidak esensial, dan alihkan uang tersebut untuk melunasi hutang lebih cepat. Konsolidasi hutang juga bisa menjadi solusi untuk menggabungkan hutang dengan bunga tinggi menjadi satu pinjaman dengan bunga lebih rendah. Hindari menambah hutang baru dan usahakan untuk mencari penghasilan tambahan, seperti pekerjaan sampingan atau investasi jangka pendek. Terakhir, disiplin dan komitmen sangat penting untuk memastikan pelunasan hutang secara bertahap hingga mencapai kebebasan finansial.
3. Ketahui Perbedaan Tabungan dan Investasi
Tabungan dan investasi keduanya memainkan peran penting dalam perencanaan keuangan yang sehat. Tabungan adalah simpanan dengan risiko rendah dan pencairan yang mudah, ideal untuk memenuhi tujuan jangka pendek seperti dana darurat atau kebutuhan mendesak. Sementara itu, investasi adalah penanaman modal yang memiliki potensi keuntungan lebih besar, namun disertai risiko yang lebih tinggi, cocok untuk tujuan jangka panjang seperti pensiun atau membeli properti. Keduanya penting karena tabungan memberi perlindungan finansial dan kestabilan dalam menghadapi kebutuhan mendesak, sementara investasi membantu meningkatkan kekayaan dan mencapai tujuan jangka panjang yang lebih besar. Memiliki keduanya memungkinkan kita untuk menciptakan keseimbangan antara keamanan finansial dan pertumbuhan aset, serta memastikan keberlanjutan keuangan yang lebih baik di masa depan.
Baca juga:
Investasi di Deposito BPR
4. Pertimbangkan untuk Memiliki Asuransi
Memiliki asuransi sebagai bagian dari dana darurat sangat penting untuk melindungi keuangan kita dari risiko yang tidak terduga. Asuransi, baik itu asuransi kesehatan, jiwa, atau lainnya, dapat memberikan perlindungan finansial saat terjadi situasi darurat seperti kecelakaan, penyakit, atau bahkan kehilangan sumber penghasilan. Dengan adanya asuransi, kita tidak perlu mengandalkan dana darurat yang terbatas, karena asuransi dapat membantu menanggung biaya besar yang mungkin timbul, sehingga mengurangi beban finansial yang berat. Selain itu, asuransi memberi rasa aman dan ketenangan pikiran, memastikan bahwa kita dan keluarga tetap terlindungi dalam kondisi yang penuh ketidakpastian. Sebagai bagian dari perencanaan keuangan, asuransi juga dapat membantu kita menghindari utang besar yang sering kali terjadi akibat biaya darurat yang tidak terduga.
wanita mengatur keuangan, ilustrasi by Meta AI |
Dengan perencanaan yang matang, kedisiplinan dalam pengelolaan keuangan, dan memanfaatkan berbagai sumber daya, kita dapat memastikan keuangan yang stabil dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Selamat menjalani tahun 2025, semoga tahun ini kita semua diberi kemudahan dan keberkahan!
Referensi:
https://instiki.ac.id/2023/02/09/cara-mengevaluasi-keuangan-pribadi-agar-sesuai-plan/
https://sahabat.pegadaian.co.id/artikel/keuangan/cara-mendapatkan-penghasilan-tambahan
https://www.megasyariah.co.id/id/artikel/edukasi-tips/simpanan/cara-melunasi-hutang
https://www.btn.co.id/id-ID/About/Gallery/Article/Article/Listing/2024/12/23/perbedaan-tabungan-dan-investasi
https://aaji.or.id/Articles/manfaat-segitiga-proteksi-asuransi-untuk-perencanaan-keuangan-
Wah soal keuangan ini saya sangat konvensional, hanya soal prioritas, dahulukan yang prioritas, nabung rutin tiap bulan, dan juga berusaha menambah penghasilan walaupun sangat minim.
BalasHapusBtw pernah ikut asuransi, karena alasan keamanan keuangan jangka panjang juga, waktu itu masih freelance, eh pas anak pertama sekolah justeru jadi gak kebayar.
Tips nya sangat bermanfaat, terimakasih kakk. Apalagi perkara Keuangan, harus langsung dipraktekkan biar keuangannya makin baik mulai tahun ini
BalasHapusNaah, perihal menambah penghasilan ini penting banget. Di saat sekarang harga-harga pada naik, menambah sumber penghasilan sangat penting. Disamping penghasilan utama kita bisa memiliki sumber penghasilan lainnya.
BalasHapusbacaan awal tahun yang mantap, bismillah semoga rezeki tahun 2025 lancar. btw salfok sama "wanita mengatur keuangan, ilustrasi by Meta AI" hehe, keren! :)
BalasHapusThanks mba tipsnya, ingin menambah penghasilan karena pengeluaran semakin bnyk utk sekolah anak dll
BalasHapusNah ini tips keuangan yang sangat bermanfaat. Sepertinya aku juga mulai tahun ini untuk lebih mengontrol pengeluaran yang tidak benar-benar perlu. Ingin juga untuk fokus menambah penghasilan dari kegiatan online
BalasHapusSelain menghemat pengeluaran, mengadakan pencatatan, juga menambah pemasukan yaa. Semoga 2025 kita bisa bebas finansial dan makin kaya.
BalasHapusSoal kenaikan ppn 12 % ini memang bikin orang jadi ketar-ketir. Karena kalau 1 sudah naik, maka lainnya akan ikut naik juga. Akhirnya walau dibatalkan, tapi tetap harga-harga sudah pada naik .
BalasHapusJadi memang solusinya berusaha membenahi kesehatan keuangan kita ya, Mbak. Pastinya bisa, salah satunya memang melakukan penghematan dengan kuncinya mengutamakan kebutuhan, bukan keinginan.
Tujuan keuangan bisa tercapai, menurut daku adalah tatkala tidak ada hutang. Kalo ada hutang, bakalan habis dananya buat nutupin, tapi masih ada yang bolong
BalasHapusSetuju banget. Sebelum memenuhi kebutuhan lain yg gak penting dahulukan dulu membayar utang. Tidak hanya berkaitan dengan moral dan etika, juga sebenarnya mencerminkan watak sifat seseorang kalau tidak tepat bayar utang tanpa alasan jelas itu dan orang gak bakalan lagi percaya
BalasHapusSemoga tahun 2025 keuangannya lebih baik lagi. Aku juga masih banyak PR nih terkait kebutuhan dan keinginan. Apalagi sekarang serba mahal, jadi harus pastikan lagi investasi dan tabungannya, huhu.
BalasHapusFokusnya skrg perbanyak pendapatan dan kurangi pengeluaran yg ga perlu sih. Syukur kalo bs menyisihkan utk investasi sbg persiapan di masa tua. Soalnya, menabung aja skrg ga ckp. Pasti kemakan inflasi.
BalasHapusTerima kasih tipsnya ya bermanfaat banget nih. Selain itu membedakan kebutuhan dan keinginan juga penting. Review lagi mana yang benar-benar butuh dan tidak. Penuhi yang dibutuhkan saja
BalasHapusBaru-baru ini FYP Tiktok-ku lagi Raditya Dika nih.. dan beliau pun ternyata di konten short-nya sering membagikan mengenai financial literacy. Jadi nyambung banget sama artikel ka Putu. Yang aku belum terapkan adalah menulis pengeluaran bulanan.
BalasHapusHuhuhu.. ini asa kudu disiplin pissan yaa.. Mau banget berubah agar keuangan di tahun 2025 lebih sehat.
Tahun 2025 bisa dibilang tahun yang cukup pusing masalah uang. Karena semenjak resign dan memutuskan jadi IRT rasanya kok kudu putar otak gimana caranya cukup setiap bulannnya. Huhh semangatt.
BalasHapusPenghitungan soal keuangan ini nggak boleh sampai salah rencana. Rentan banget kalo terjadi hal mendadak dan harus mengeluarkan uang dalam jumlah banyak. Selain itu biasanya aku ovt untuk nyari ide penghasilan tambahan.
BalasHapusMenentukan prioritas memang perlu bgt sih. Aku kadang yang masih gak kuat iman. Dari rumah udah ngelist daftar belanja, eh sampai tokonya yg dibeli mleber2 kemana2. apalagi kalau bawa uang lebih. Hihihi Makasih ulasannya mba, sangat bermanfaat :)
BalasHapusNentuin skala prioritas ini penting banget lho! Baik jangka panjang, menengah atau pendek. Ini kayak ngasih kita rambu-rambu pengeluaran-pengeluaran yang kudu diperhatikan. :)
BalasHapusmakasih tipsnya kak, tahun 2025 ini harus benar-benar digodok lagi rencana keuangannya, biar goal semuanya
BalasHapusSemoga di tahun 2025 ini kita semua bisa lebih baik dalam menata keuangan. Mencari penghasilan tambahan jadi salah satu pilihan, yang sepertinya jadi setengah wajib, di era yang apa-apa semakin naik harganya ya Kak.
BalasHapusAamiin, semoga tahun 2025 lebih berkah dan dilancarkan rezekinya. Memang masalah keuangan ini harus pinter-pinter ngaturnya. Jangan sampai salah prioritas, utamakan kebutuhan bukan keinginan biar nggak besar pasak daripada tiang.
BalasHapus