Kapankah datangnya bulan purnama?
Membawa arak lalu bertanya pada hari ini
Tak tahu di atas itu istana surgawi, atau malam ini di tahun apa.
Kuingin pulang dengan menaiki angin,
Tapi takut akan bangunan kristal dan atap giok.
Terlalu tinggi dan dingin,
Menari di bawah sinar rembulan.
Dan semua ini tidak tampak seperti dunia manusia...
Dan Yuan Ren Chang Jiu - Teresa Teng
Rabu, 04 Oktober 2017
Kamis, 31 Agustus 2017
Dongeng - Pengampunan Raja
Sebuah pengampunan bisa berpengaruh besar. Dongeng di bawah terinspirasi dari hal tersebut...
***
Jumat, 18 Agustus 2017
MERDEKA ATAU MATI : Sudahkah Kamu Merdeka?
Dua tahunan ini agaknya perayaan 17 Agustusan semakin
semarak. Upacara-upacara bendera yang biasanya penuh dengan ketegangan, kini
menghadirkan musik dan tari. Semangat kemerdekaan tampak dari setiap lomba yang
diunggah di media sosial. Mengesankan kalau perayaan kemerdekaan NKRI ini telah
membawa kegembiraan dan semangat baru.
Kemarin, saya melihat foto Pak Jokowi menundukkan kepala
saat upacara bendera. Saya bersyukur, caption fotonya begitu positif. Memiliki
presiden yang begitu rendah hati itu sebuah karunia, bukan? Kerendahan hatilah
yang membuat kita sadar, kalau tanggung jawab jadi presiden itu sangat berat.
Namun tentu saja, yang namanya kubu nyinyir pasti ada.
Ibaratnya makan nasi belum lengkap tanpa adanya sambal. Di media sosial,
keriuhan pesta perayaan kemerdekaan berlangsung dengan saling melempar komentar
sinis. Tiada hari tanpa mengeluh,mungkin itu prinsip mereka. Karena itu, momen
17-an pun dijadikan ajang pelampiasan emosi.
Senin, 24 Juli 2017
Selamatkan Mereka! Jadilah Penolong, Bukan Pembunuh!
Suatu malam, seorang perempuan termenung di depan pintu.
Suami dan anak-anaknya tertidur pulas. Dia menghubungi orang-orang yang
terlintas di kepala. Orang tua, kerabat, teman, hingga mereka yang ‘berjanji’
siap menjadi tempat curhat. Tapi nihil. Tiada satu pun dari mereka ada. Tentu
karena ini sudah lewat jam sepuluh malam. Sudah saatnya tidur, bukan?
Tapi perempuan itu tak bisa tidur!
Bagaimana pikirannya bisa tenang, saat suaminya baru
membicarakan perceraian?
Jumat, 21 Juli 2017
Kerja Apa? Saya Dagang Sate… eh, Penulis xD
Hingga kini, saya masih bingung kalau
ditanya, “Kerja apa?” Pasalnya, di kolom KTP nggak ada tercantum profesi ini *dipertegas*
:3 Di kehidupan nyata, profesi ini sama sekali nggak keren. Bahkan tetanggamu
nggak akan peduli bukumu mejeng di Gramedia. Keluargamu jengkel karena
pemikiranmu tidak seperti pemikiran umum. Ini perempuan bukannya mikirin dapur,
suami, sama anak-anak, malah mikirin Tuhan, politik, bullying, diskriminasi perempuan, masalah-masalah sosial, sama global warming. Tuh, kurang nyeleneh apa
coba? Kan nggak lucu, suami nanya berapa habisin duit di pasar, istrinya jawab harga
bawang lagi naik gara-gara pemerintah naikin harga BBM, hihihi :3 (pengalaman
saya, lho…)
Selasa, 04 Juli 2017
Talk Show Mission Heart: Everyone Can Be A Hero
Saya percaya, setiap orang diajarkan nilai-nilai
kebaikan sedari kecil. Ada ajaran untuk menolong sesama di semua agama. Dan bukannya tidak mungkin, setiap orang
pernah berkhayal menjadi seorang super
hero semasa kecilnya. Seseorang yang bisa menolong orang lain, atau bahkan
mengubah dunia. Bahkan saat sedikit demi sedikit nilai-nilai itu luntur oleh
tantangan dunia yang kejam, orang-orang pastilah merindukan kedamaian saat
berhasil melakukan kebaikan.
Sejumlah acara televisi dengan gagah berani
menayangkan profil orang baik. Mereka adalah para dokter, pengajar,
sukarelawan, dan orang-orang dermawan yang rela meluangkan waktu bahkan
menyisihkan kekayaan mereka untuk menolong orang lain. Semua tokoh bicara
tentang keberhasilan mereka menyebarkan kebaikan. Dan ini mengetuk nurani kita.
Jumat, 05 Mei 2017
SATUPENA: Harapan Baru Bagi Penulis Indonesia
“Pena adalah alat yang tak pernah lekang.”
Dewi “Dee” Lestari
Perlu keberanian yang besar untuk bertekun dalam
kepenulisan. Sebuah profesi yang sunyi, tanpa jaminan kesejahteraan, belum
persaingan gila-gilaan, dan minim penghargaan. Karena ini pula, saya sendiri
beberapa kali maju mundur. Maunya ganti profesi jadi dagang sate aja, tapi
sayang… kehidupan tanpa menulis itu hambar. Ibaratnya kehilangan pacar. Jiwa
nelangsa. Hati hampa tanpa impian. Eaaa…
Selasa, 14 Februari 2017
Gawat! Dunia Krisis Cinta!
SAY NO TO VALENTINE
Sebagian besar masyarakat (kalau tidak boleh dibilang sebagai kaum mayoritas), mengharamkan betul satu hari bernama Valentine ini.
Konon, tradisi ini adalah tradisi yang mengajarkan hal-hal buruk. Sebutlah mental konsumerisme akibat beli bunga, coklat, belum hadiah-hadiah lain yang dinilai menghamburkan uang saja, hingga aktivitas mesum yang kemudian menjadi sasaran gerebek di malam kemarin.
Sebenarnya apa yang dirayakan di hari ini?
Katanya, sih... cinta.
Senin, 06 Februari 2017
Hati-hati dengan Kata-kata, Kau Bisa Membunuh Seseorang!
Namanya Yantiari (bukan nama sebenarnya). Bocah Batita ini tinggal bersama nenek, kakek, serta tantenya. Tentu kehadirannya membuat suasana rumah itu menjadi ramai. Karena kehadiran Yanti juga menjadi hiburan bagi keluarga.
"Yanti TAHIIII!" demikianlah kerap sang nenek menggoda Yanti. Guyon. Memelesetkan nama Yantiari menjadi Yanti Tahi. Si Bocah menangis. Nenek tertawa puas. Dengan memberi kata hiburan, "Keto gen ngeling... (gitu aja, kok nangis)"
"Yanti TAHIIII!" demikianlah kerap sang nenek menggoda Yanti. Guyon. Memelesetkan nama Yantiari menjadi Yanti Tahi. Si Bocah menangis. Nenek tertawa puas. Dengan memberi kata hiburan, "Keto gen ngeling... (gitu aja, kok nangis)"
Langganan:
Postingan (Atom)