Tahun ini
adalah Natal ketiga yang saya rayakan. Namun, saya tidak memaksudkan Natal ini
sebagai momentum agama. Setiap Natal yang datang, saya merasa ada bagian-bagian
diri saya yang kembali utuh. Diri saya yang pernah terpecah belah dan hancur,
dikembalikan sesuai hakikat kelahiran yang sebenar-benarnya, yakni untuk
memuliakan Tuhan.
Sebelum saya
sakit, saya sempat merenungkan, apakah sebenarnya yang saya inginkan dalam
kehidupan saya ini? Saya merekap semua hal-hal yang saya lakukan dari kecil.
Saya merenungkan kembali, keputusan-keputusan mana yang saya ambil dengan
memikirkan diri saya sendiri. Hasilnya: 80% keputusan saya di masa lalu diambil
berdasarkan PERTIMBANGAN ORANG LAIN.