Senin, 21 April 2025
Biasanya kalau sudah memasuki bulan April, banyak yang mulai mempersiapkan kebaya untuk dipakai pada tanggal 21 April. Apa sih yang membuat 21 April begitu istimewa bagi bangsa Indonesia?
21 April diperingati sebagai Hari Kartini, yang juga dikenal sebagai hari penting dan bersejarah dalam memperjuangkan emansipasi dan hak-hak wanita khususnya di Indonesia. Hari Kartini ini diambil dari hari lahirnya R.A. Kartini. Hari Kartini pertama kali diperingati pada tahun 1964, oleh Presiden Soekarno.
R.A. Kartini sosok pahlawan yang berjasa besar dalam hal emansipasi dan memperjuangkan hak-hak perempuan terutama dalam bidang pendidikan dan secara umum kesetaraan gender di semua bidang. Tulisan-tulisan yang dibuatnya juga menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia.
Baca juga:
Komik Perempuanmu: Inspirasi Perempuan dari Perempuan
R.A. Kartini seringkali mengirimkan surat-surat kepada sahabat-sahabatnya yang berdomisili di Belanda. Surat-surat tersebut membahas banyak masalah perempuan yang terjadi, dari pernikahan paksa, poligami hingga kesejahteraan wanita.
Surat-surat ini dikumpulkan hingga akhirnya dibukukan menjadi sebuah buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang (Door Duisternis tot Licht) oleh Mr. J. H. Abendanon. Buku ini diterjemahkan dalam bahasa melayu pada 1938 dan diterbitkan oleh Armijn Pane, seorang sastrawan Pujangga Baru.
R.A. Kartini mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor Kabupaten Rembang. Raden Adipati Joyodiningrat, suami dari R.A. Kartini memberi banyak dukungan dalam perjuangan istrinya.
Ini dia makna dan apa saja yang diperjuangan R.A. Kartini bagi para wanita Indonesia.
1. Kesetaraan dalam pendidikan.
Di zaman dulu, perempuan-perempuan tidak diperbolehkan serta dianggap tidak perlu untuk mengenyam pendidikan yang tinggi. Akhir dari perjalanan seorang perempuan hanyalah mengurus rumah dan suami. Stigma itu i gin dipatahkan oleh R.A, Kartini. Menurutnya ada begitu banyak mimpi dan cita-cita yang berhak dimiliki dan diraih oleh para perempuan.
2. Kebebasan untuk berekspresi bagi para perempuan.
Saat itu, wanita-wanita Indonesia terkungkung oleh berbagai aturan serta pemikiran yang memenjarakan gerak maupun kemampuan mereka. R.A. Kartini mendobrak kekangan tersebut. Dia yakin setiap wanita berhak bebas berekspresi, mewujudkan ide-ide dan bakat postitif yang mereka miliki dengan segala kemampuan yang ada.
3. Kualitas Hidup Perempuan.
Satu hal lagi yang menjadi titik perjuangan R.A. Kartini adalah kualitas hidup perempuan. Di masa lalu, perempuan tak boleh banyak bersuara, bahkan harus selalu patuh juga tunduk. Jangankan untuk membuat keputusan, memberi saran saja mereka tidak dianggap layak. Karena itu, R.A. Kartini ingin memberikan kesempatan bagi perempuan untuk bersuara serta membuat keputusan baik untuk semua orang juga terutama untuk hidupnya sendiri. Termasuk memberikan ruang-ruang yang lebih leluasa dan bebas yang tentunya akan meningkatkan kualitas hidup para perempuan.
Baca juga:
Semangat Kartini dan Relevansinya dengan Perempuan Modern Masa Kini
![]() |
Semangat Kartini; foto dari Canva |
Perjuangan R.A. Kartini telah terjadi lebih dari satu abad yang lalu, tapi semangat dan perjuangannya masih sangat relevan dengan zaman sekarang. Perempuan-perempuan Indonesia meski telah lebih memiliki kebebasan dalam berbagai hal, hanya saja mereka tetap menghadapi masalah yang hampir sama yang diperjuangkan oleh R.A. Kartini. Perempuan-perempuan ini terus berjuang memperjuangkan hak-hak mereka.
R.A. Kartini menginspirasi perempuan-perempuan agar terus berjuang. Mendorong perempuan untuk meraih pendidikan yang lebih baik. Membantu para perempuan untuk memahami, mereka setara dan sangat berharga. Memberi keberanian untuk para wanita bermimpi dan meraih impiannya meski banyak yang mempertanyakan mimpi tersebut. Jadi kita boleh dan wajib memperjuangkan mimpi-mimpi kita.
Saat ini perempuan-perempuan bisa memasuki dunia politik, bahkan menjadi presiden maupun pemimpin. Dulu, perempuan bahkan tidak berani mengangkat kepala untuk berbicara. Perempuan Indonesia telah bekerja di berbagai bidang. Dari menjadi guru, dokter hingga pekerjaan-pekerjaan yang dulunya dianggap tak akan pernah bisa dikerjakan oleh wanita.
Baca juga:
Perempuan dan Kekerasan Ekonomi
Meski dunia sudah sangat modern, tetapi tekanan pada wanita masih juga terasa kuat. Ada keluarga-keluarga yang berpikir bahwa pria lebih pantas mendapatkan pendidikan tinggi daripada wanita yang akhirnya hanya akan menjadi ibu rumah tangga. Bahkan muncul pemikiran bahwa gelar sarjana yang dimiliki oleh wanita pada akhirnya hanya akan terbuang sia-sia saat dia tidak bekerja dan cuma mengurus rumah.
Seharusnya pemikiran itu sudah harus dibuang jauh-jauh. Ibu, adalah dasar awal seorang anak mendapatkan pendidikan. Dengan ibu yang mengerti serta memiliki pengetahuan luas tentunya akan dapat dengan baik membimbing dan membentuk kepribadian serta karakter anak. Ibu menjadi pendidik yang memberikan nilai-nilai moral serta ilmu dalam keluarga.
![]() |
Perempuan dalam bidang pertanian; foto dari Canva |
Perempuan juga memiliki peran penting dalam dunia kerja. Perempuan turut serta membangun perekonomian serta pembangunan. Hanya saja, kadang kala jenjang karir para perempuan tidak dapat meningkat. Untuk menapaki tingkatkan lebih tinggi, butuh waktu dan usaha yang besar yang harus dilakukan dan dikorbankan. Bahkan Perempuan dianggap tidak seefisien serta secekatan pria. Hal tersebut juga kadang kala membuat kesenjangan dalam gaji.
Tetapi nyatanya banyak perempuan yang telah membuktikan, keahlian dan kecekatan bukan dinilai berdasarkan gender. Para atlet wanita membuktikan mereka mampu meraih prestasi gemilang. Perempuan memiliki hak yang sama untuk menjadi pemimpin.
Selain itu di era modern dengan begitu mudah akses untuk berbagai informasi, diharapkan makin terbuka kesempatan bagi perempuan-perempuan untuk semakin berkembang. Meski memperjuangkan kesetaraan serta emansipasi, tapi tidak berarti minta diistimewakan serta menganggap kecil pihak lain.
![]() |
Memanfaatkan kesempatan belajar; foto dari Meta AI |
Nah ini beberapa cara seru untuk memperingati hari Kartini di Indonesia.
1. Membaca
Meluangkan waktu untuk membaca, sebuah kegiatan seru dan meyenangkan. Apalagi jika kita memilih bacaan yang dapat memberikan nilai tambah pada diri kita. Saat ini banyak sekali buku yang memiliki tema mengenai perjuangan dan emansipasi wanita. Buku tentang R.A. Kartini bisa dijadikan salah satu bacaan wajib untuk kalian yang tertarik akan tema kesetaraan gender.
2. Menonton
Kisah-kisah perjuangan perempuan dalam memperjuangkan hak-hak mereka telah menjadi inspirasi bagi semua orang. Kisah-kisah ini ada yang dituangkan dalam film-film. Ini dia beberapa film yang dapat menemanimu di hari Kartini. Ada Kartini, film yang menceritakan perjuangan R.A. Kartini. Sokola Rimba (2013), kisah Butet Manurung yang bertekad mengajarkan baca tulis kepada anak-anak masyarakat suku anak dalam. Gadis kretek, menceritakan Jeng Yah yang sangat berbakat harus berjuang mewujudkan mimpinya dalam lingkungan patriaki yang kuat.
3. Membuat Konten
Di era digital yang sangat modern, kita dapat mencoba memberikan informasi terkait apa itu Hari Kartini dan inti dari perjuangan emansipasi wanita. Konten yang sarat ilmu ini tentunya akan membuat yang melihat konten-konten tersebut lebih terbuka wawasannya terkait kesetaraan gender. Kenapa menyampaikan makna dan sejarah Hari kartini ini melalui konten sosial media? Tentu saja karena saat ini sebagian besar orang-orang lebih dekat dan sering melihat gawai mereka masing-masing.
4. Memakai Pakaian Adat
Setiap kali memperingati Hari Kartini, sekolah, instansi, kantor dan beberapa lini menghimbau untuk mengenakan pakaian adat, batik ataupun kebaya. Bahkan beberapa sekolah ada yang mengadakan lomba fashion show.
5. Aneka Lomba
Saat perayaan hari Kartini ada berbagai lomba digelar di lingkungan sekolah maupun kantor. Biasaya akan ada lomba fashion terbaik. Atau ada pula lomba masak nasi goreng atau tumpeng, lomba menggambar, lomba essay, lomba membuat mading serta begitu banyak lomba lainnya.
Dan masih banyak lagi kegiatan seru yang bisa dilakukan untuk memperingati serta memupuk semangat R.A. Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan. Di tempat kalian ada kegiatan seru apa aja nihdalam rangkq memperingati Hari Kartini. Dan ingatlah untuk terus memperjuangkan mimpi-mimpi kalian.
Semoga saja para perempuan Indonesia bisa memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini untuk berkembang. Jika Kartini harus menyerah pada nasib untuk dinikahkan pada usia sangat muda dan harus meninggal saat melahirkan anak pertamanya, maka perempuan masa kini yang punya banyak kesempatan dalam hidupnya, semoga saja bisa jauh melampaui apa yang telah dilakukan oleh Kartini di masa lampau.
BalasHapusBagi saya, Ibu kartini memang sangat berperan besar bagi perempuan Indonesia. Beliau yang mendobrak, agar perempuan Indonesia bisa belajar , majum berkembang, dan sejajar dengan laki-laki. kaum perempuan pun ikut andil dalam pembangunan bangsa Indonesia. Bahkan Indonesia pernah dipimpin presiden seorang perempuan.
BalasHapusBenar sih. Jaman sekarang, masih banyak orang yang menganggap perempuan tuh nggak layak untuk mendapatkan pendidikan tinggi. Alasannya, karena pada akhirnya perempuan akan menikah dan hanya akan mengurus anak dan suami saja.
BalasHapusPadahal, R.A. Kartini dulu memperjuangkannya dengan keras. Yuk kita teruskan perjuangan beliau.
Semangat Kartini tetap membara! Visinya tentang kesetaraan pendidikan, kebebasan berekspresi, dan kualitas hidup perempuan masih sangat relevan di era modern ini. Mari teruskan perjuangannya!
BalasHapusBanyak cara untuk memperingati hari Kartini, tetapi menurut saya yang penting adalah mewarisi semangat Kartini untuk terus menerus melanjutkan perjuangannya.
BalasHapusHuhu...faktaaaa, sekarang memang banyak banyak orangtua yang berpikiran "perempuan ngapain sekolah tinggi-tinggi". Sedih banget!
BalasHapusSaat ini, banyak perempuan yang mampu menjadi CEO di perusahaan terkemuka. Ini menjadi bukti kalo kesetaraan dlm berbagai bidang pun ada. Hal itu jg memupus ketidakmungkinan dulu utk menjadikan perempuan sbg pemimpin. Ibu Kartini telah berjuang di tengah ketidakadilan dulu.
BalasHapusSmg makin banyak perempuan2 Indonesia bs seperti Kartini yang mampu menginspirasi dunia, menjadi pemimpin, bahkan menjadi teladan bagi semua orang.
Saya juga setuju tuh kaa dengan pemikiran ka putu, wanita berpendidikan itu justru penting saat dia menjadi ibu rumah tangga. Ibu itu sosok terpenting untuk tumbuh kembang anak, jadi jika ibunya tidak berpendidikan atau tidak mau belajar, bagaimana bisa menghasilkan pendidikan yang baik pula.
BalasHapusLebih suka kalau orang2 sekarang merayakan Kartini dengan tidak mengidentikkan ia dengan kebaya aja. padahal ada begitu banyak peran Kartini bukan tentang kebayanya ajaa, ye ngga ehheeh
BalasHapusTertarik sekali dengan kisah R.A. Kartini dan perjuangannya.
BalasHapusAku nonton beberapa film perjuangan dan ikut merasakan sulitnya para pahlawan dalam memperjuangkan hak-hak rakyat.
Di samping itu, memang zaman dulu pendidikan hanya boleh dikenyam oleh kaum bangsawan. Anak-anak Belanda gak akan mau duduk bersama anak petani, misalnya. Karena perbedaan kasta inilah yang membuat budaya patriarki zaman dulu semakin terasa sekali.