![]() |
“Ketika seluruh dunia
memujaku, engkau mengecamku. Ketika seluruh dunia memakiku, engkau malah
menghiburku.”
Wei Ying.
Akhirnya, setelah berbulan-bulan istirahat,
berhasil juga menamatkan Untamed. Bersyukur juga mutusin nonton ketika euforia
Untamed di dunia maya sudah mereda. Masalahnya, saya belum bisa memandang
yaoi/BL itu sebagai sesuatu yang indah. Jangankan indah, benar saja tidak
(dalam pemahaman saya). Kalau aja nggak ada Ayriana Ren dan Natha Calista yang
sering ngompor-ngomporin, agaknya saya akan masuk dalam penyesalan yang dalam
*tsaah* xD
Makasih banget, lho ... provokasinya, hahaha xD
Berikut adalah sinopsis Untamed yang dilansir
di Wikipedia:
Cerita dimulai dari 16 tahun setelah hilangnya
sang Tetua Yiling (夷陵老祖, Yí
Líng Lǎo Zǔ), Wei Wuxian, setelah penyerbuan oleh 4 sekte besar yang
bersatu untuk mengalahkannya. Mo Xuanyu adalah keponakan dari pemimpin desa Mo
yang dianggap gila dan dikucilkan oleh keluarganya. Karena rasa bencinya pada
keluarga Mo, ia menggunakan sebuah ritual untuk memanggil Wei Wuxian untuk
membalaskan dendamnya. Wei Wuxian dengan menggantikan posisi Mo Xuanyu pun
memulai petualangan barunya. Satu persatu tokoh dari masa lalunya muncul
kembali, termasuk Lan Wangji, sang Hanguang-Jun (含光君, Hánguāng-jūn),
teman sekaligus musuhnya yang dahulu selalu menentang kultivasi iblisnya.
Bersama dengan Lan Wangji, Wei Wuxian berusaha memecahkan misteri dari roh
pedang yang telah membunuh banyak orang dan mengungkap dalang di balik semua
itu.
Dalam perjalanannya, masa lalu Wei Wuxian yang
berperan besar dalam cerita juga diungkap. Wei Wuxian muda yang ceria dan bebas
bersama dengan Lan Wangji yang dingin dan selalu taat pada aturan menemukan
rahasia Sekte Lan yang selama ini disimpan di goa bawah air Sekte Lan, salah satu
kepingan besi Yin yang dapat mengendalikan mayat. Sementara itu, Sekte Wen yang
ambisius dan kejam juga berusaha untuk mengumpulkan keempat kepingan besi
tersebut.
Review:
Waktu saya pertama nonton, tone gelap
langsung terasa dari awal cerita. Konflik dibangun dengan intens dan langsung
memancing emosi. Banyak pertanyaan tebersit. Misteri demi misteri muncul dan
kemudian cerita langsung dibanting ke masa enam belas tahun lalu.
Masuk ke masa enam belas tahun lalu ini seperti
meluncur dari turunan tajam roller coaster. Mulanya, saya nggak enjoy
karena beberapa saat, tempo cerita berubah sangat lambat. Munculnya video-video
fanmade yang bikin adegan aneh-aneh juga turut mengganggu. Singkat kata,
saya kemudian mutusin istirahat dulu nontonnya. Masalahnya, saya nggak mau
memandang cerita ini dari sudut pandang “itu”.
Ketika muncul trailer Untamed 2: The
Living Dead, saya baru ada mood melanjutkan nonton. Saya bersyukur
juga, Untamed ini ada di WeTV. Jadi, saya aman dong dari video
aneh-aneh. Otak saya juga nggak tercemar sama komen-komen tak senonoh yang
konon ada di sebagian tayangan. Hahaha. Saya lanjut mulai episode 16.
Sebenarnya sudah agak lupa-lupa ingat dengan ceritanya. Untungnya, sinopsis
Untamed ada di grup. Jadi, nyontek-nyontek dikit. Sama seperti awal nonton,
serial ini memang baiknya ditonton pelan-pelan dan dinikmati. Menghafalkan nama
dan julukan para tokoh itu lumayan mumet. Belum lagi, plotnya memang seperti
bawang bombai yang punya lapisan demi lapisan. Kalau kelewat satu, jadi hilang
satu kenikmatan ‘menangkap basah’ satu penjahat, hahaha.
Meski kelihatan berat dan ruwet, semua plot
dalam drama ini memang terurai, tidak meninggalkan pertanyaan yang tak
terjawab. Buat saya, ini sangat melegakan. Meski sebenarnya, menebak siapa
tokoh jahatnya tidak terlalu sukar. Yang sulit adalah mengetahui bagaimana cara
dia melakukan banyak tindak kejahatan itu dan membuat semua dosa kejahatan itu
ditanggung oleh Wei Ying.
Hubungan antara Wei Ying dan Lan Zhan yang
menjadi inti cerita Untamed ini juga memiliki porsi yang pas. Bromance
yang cenderung diarahkan ke persahabatan ini terasa heartwarming.
Hubungan ini juga menjadi fondasi yang kuat dan mendukung keseluruhan cerita.
Oh, ya ... selain hubungan bromance Wei Ying dan Lan Zhan ini, ada juga
beberapa hubungan yang menarik disimak. Salah satunya adalah hubungan Tuan Muda
Jin dengan Nona Jiang ini. Benar-benar baperin, euy xD
Kostum, setting, casting, semua
memuaskan buat saya. Tapi, yang paling saya suka adalah score musiknya. Semua
lagu dalam Untamed ini bergaya klasik sekaligus modern. Dibawakan oleh
penyanyi-penyanyi yang pas, termasuk di antaranya Xiao Zhan dan Wang Yibo yang
ternyata dua-duanya member boyband. Xiao Zhan rupanya anggota XNine dan
Wang Yibo anggota UNIQ. Ya, ampun, Fel ... berapa puluh tahun lu nggak siaran,
ampe nggak tahu ada grup ini? (aduh, ke mana aja, sih... gue? xD).
Btw, di antara lagu-lagu Untamed itu, satu aja
yang ganggu yaitu Qing Xin Yin. Musik yang dipake ngobatin orang ini punya
melodi yang mirip dengan lagu lagu lawas Qi Shi Ni Bu Dong Wo De Xin. Ganggunya
karena otak langsung susah nyambungin ngobatin orang pakai lagu “Sebenarnya
kamu nggak ngerti isi hatiku”. Sumprit, jadi aneh banget xD
(ini bukan suudzon, cuma seriusan ngerusak
imajinasi aja xD)
So far, nggak heran Untamed ini
menjadi drama yang sangat populer tahun ini. Selain plot yang kuat, Untamed
juga memiliki karakterisasi mendetail yang membuat penonton otomatis jatuh hati
dengan karakternya. Hal-hal kecil seperti Wen Ning—Si Jenderal Hantu—yang
sangat disukai anak kecil, Lan Zhan yang langsung pingsan terus mengacau waktu
mabuk, sampai Wei Ying—Si Tetua Yiling yang sakti mandraguna—ternyata takut
anjing, semua itu menjadikan cerita ini lebih hidup.
Gimmick-gimmicknya
juga lucu. Salah satunya kertas mantra ini.
Memang, The Untamed (Hanzi: 陈情令; Pinyin: Chén Qíng Lìng) berasal dari novel BL xianxia (Mo
Dao Zu Shi) karangan Mo Xiang Tong Xiu. Namun, tidak usah khawatir untuk yang tidak
suka genre ‘jeruk minum jeruk’. Sepanjang saya nonton, tidak ada adegan aneh-aneh. Sebenarnya, saya
sempat was-was waktu ada kata ‘gendong’. Untungnya, Lan Zhan nggak pake ala-ala
bridal style yang nggak banget. Alih-alih ‘menggendong’, Lan Zhan
‘memapah’ Wei Ying. Aman. Aman xD
Nah, satu tips buat kalian yang pengin nonton
Untamed dengan pikiran nggak tercemari, kalian bisa nonton Untamed ini di
aplikasi WeTV Indonesia. Saya nonton Untamed dengan aman
terkendali. Meski saya akui, teks subtitle di WeTV ini perlu banyak
perbaikan. Sebagai penulis dan editor, mata langsung gatal lihat kata-kata yang
pemakaiannya tidak pada tempatnya. Satu contoh adalah Nyai—rasa
Jawa—yang entah mengapa dipakai, alih-alih panggilan Nyonya yang lebih
pas untuk drama bersetting Tiongkok, meski itu fantasy.
Pada akhirnya, drama ini memang pantas
dinobatkan sebagai salah satu drama terbaik tahun ini. Worthed banget
buat ditonton. Terutama buat yang jenuh dengan tema romantis, aliansi
pernikahan, harem-hareman, dan semacamnya.
![]() | |
Selamat baper :) |
Foto-foto: courtesy WeTV
Indonesia, Wikipedia.
Terima kasih WeTV sudah menayangkan Untamed :)
Penulis:
Putu Felisia
Novelis dan blogger.
Ada 2 adegan yg msh ganjel d hati, Krn ga tau sebabnya. Itu lan Zhan hbs ketemu Wei Ying di tilling knp lgsg berlutut sambil pegang tongkat? Trs bekas luka kena besi panas di dada kpn kenanya?
BalasHapusYang saya tangkap setelah lihat versi special edition nya, Lan Zhan dihukum karena mengunjungi Wei Ying di Yiling. Dan bekas luka besi panas itu dijelaskan di novel. Lan Zhan sangat berduka ketika Wei Ying dinyatakan meninggal, minum arak sampai mabuk dan melukai dirinya sendiri dengan besi panas keluarga Wen agar memiliki luka yang sama dengan Wei Ying.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusJiancheng pada akhirnya tau ga sih alesan Wei ying ga pake pedang lagi dan milih kultivasi hantu itu karena wei ying ngasih inti emasnya ke jiancheng, apakah jiancheng tau hal itu?
BalasHapusYa, jiancheng sudah tau. Dan wen ning yg ngasih tau semuanya.
Hapus