Putu Felisia

Rabu, 30 Januari 2019

Encounter: Ketika Kesatria Tampan Menyelamatkan Putri, bukan... Maksudnya Janda Cantik

“Kupikir aku membebaskannya dari sebuah kastel penuh kegelapan. Namun, aku malah mengurungnya dalam kastel lain … kastel penuh rasa bersalah.”
Kim Jin Hyuk




 Annyeong haseyo! :D

Wah, sudah lama betul tidak mereviu sebuah sinema. Kali ini, saya akan mereviu sebuah drama Korea yang diputar oleh Trans TV beberapa waktu lalu. Keren banget, Trans TV membuat terobosan memutar drama Korea. Apalagi ternyata drama ini tidak didubbing sama sekali. Kita jadi bisa menikmati suara asli pemerannya. Hahaha.

Tentang Drakor Encounter, berikut data-data yang saya dapatkan dari Wikipedia:

Encounter (Hangulλ‚¨μžμΉœκ΅¬RR: Namjachingu; lit. Boyfriend)



 Encounter adalah serial televisi Korea Selatan tahun 2018 yang dibintangi oleh Song Hye-kyo dan Park Bo-gum. Drama ini telah selesai diproduksi sebelum ditayangkan, dan dijadwalkan untuk ditayangkan pada 28 November 2018 (pada akhirnya, drama ini ditayangkan di Januari 2019 di Korea dan Indonesia-red)

Sinopsis
Tentang seorang wanita yang tampaknya memiliki segalanya dan seorang pria muda yang tampaknya tidak memiliki apa-apa.


Reviu
Encounter, dalam bahasa Indonesia kira-kira berarti pertemuan yang tidak disangka-sangka. Dalam drama ini sendiri, pertemuan ini tentu merujuk pada pertemuan Cha Soo Hyun (diperankan oleh Song Hye Gyo) dengan Kim Jin Hyuk (diperankan oleh Park Bo Gum) di Kuba. Dari kecelakaan kecil yang mengakibatkan rusaknya kamera Jin Hyuk, hingga Jin Hyuk yang menemukan Soo Hyun hampir jatuh dari ketinggian, semuanya merupakan pertemuan yang tidak disangka-sangka, bukan? Apalagi setelah itu, Jin Hyuk lulus tes penerimaan pegawai baru dan menjadi bawahan Soo Hyun.

Setelah itu, cerita mengalir dengan ritme yang cukup lambat. Memang pada dasarnya, plot cerita memang terfokus pada cinta Soo Hyun dan Jin Hyuk. Plot-plot lain hanya muncul sebagai bumbu untuk menunjang dinamika cerita.

Banyak orang bilang, drama ini over sweetened. Saya sendiri pernah bilang kalau cowok ganteng nan perfect macam Kim Jin Hyuk ini mirip seperti mitologi naga yang nyaris nggak mungkin ada. Dari awal, Jin Hyuk digambarkan begitu tanpa cela. Sudah tampan, baik hati, suka menolong, selalu tersenyum lagi. Kekurangannya mungkin hanya satu: kedudukan sosial lebih rendah dari Soo Hyun.

Kebaikan-kebaikan dan ketampanan Kim Jin Hyuk ini kemudian menjadi kekuatan utama drama ini. Penonton dibuat lumer oleh rayuan-rayuan dan perlakuan Jin Hyuk pada Soo Hyun. Musik latar dan sinematografi juga mendukung suasana romantis dua sejoli yang ‘dunia seakan milik berdua’, sementara yang lain ngontrak xD

Pemandangan tempat-tempat wisata di Kuba ditangkap dengan sangat eksotis. Gambar-gambar representasi dongeng-dongeng di awal dan akhir tiap episode juga menggambarkan cerita dengan pas. Intinya, detail-detail kecil drama ini dikerjakan secara teliti.

Sayangnya, untuk kekuatan akting, drama ini terkesan tidak terlalu menantang. Plot cerita yang cukup flat agak membatasi pemain untuk mengekspresikan emosi. Bayangkan, Park Bo Gum dari awal hingga akhir hanya berkutat pada senyuman bahagia. Park Bo Gum hanya menangis di episode jelang akhir. Song Hye Gyo sendiri memang memerankan karakter yang terkekang sepanjang episode. Jadi untuk akting, tidak diperlukan terlalu banyak ekspresi.

Secara akting, justru Jang Seung Jo—pemeran Mas Mantan Jung Woo Suk yang lebih menonjol. Karakternya yang lebih sering memendam emosi termasuk perasaan cinta  ditampilkan dengan apik melalui sorot mata dan gestur tubuhnya. Shin Jung Geun pemeran Ayah Jin Hyuk juga terlihat wise meski hanya bisa menampilkan imaji sebagai seorang pedagang buah. 
Jang Seung Jo, pemeran Woo Suk Si Anak Mami
Foto dari Wikipedia
Shin Jeung Geun, pemeran ayah Jin Hyuk
Foto dari: Wikipedia

Dengan segala kekurangan tadi, drama ini masih memiliki kekuatan dalam pembentukan karakter Cha Soo Hyun dan Kim Jin Hyuk. Penulis cerita terbilang cukup berani dengan membalikkan plot gadis miskin ditaksir CEO tampan menjadi CEO Janda Muda ditaksir cowok anak penjual buah. Tentu, keputusan ini cukup berisiko. Mengingat banyak orang kurang suka jika tokoh perempuan (janda lagi) ditempatkan dalam posisi lebih tinggi dari tokoh laki-laki.

Dalam drama ini pun, tampak jelas bahwa perempuan memang harus selalu mengalah. Adegan yang jelas menampilkan Ibu Jin Hyuk memohon Soo Hyun memutuskan Jin Hyuk karena takut anaknya sakit hati.

Drama ini juga mengupas masalah toxic family yang jarang disadari. Soo Hyun diceritakan tumbuh besar menjadi sosok yang diinginkan ibunya. Kemudian, ketika menikah, Soo Hyun berjuang keras menjadi sosok yang diinginkan ibu mertuanya. Saking kerasnya sang ibu mertua, Soo Hyun bilang, bernapas pun dia nggak berani. Dari rambut sampai kaki, Soo Hyun diatur Ibu Mertua. Bahkan, setelah bercerai pun Si Ibu diceritakan tetap menyuruh Soo Hyun datang ke acara-acara keluarga, dengan memakai baju-baju yang dia pilihkan!

Celakanya, Mas Mantan yang memendam cinta diceritakan nggak berani memperjuangkan Soo Hyun. Dari apa yang dia lakukan, saya simpulkan Si Mas Mantan ini memiliki rasa sayang ke ibunya yang lebih besar dari cintanya pada Soo Hyun. Rasa sayang dan takut yang lebih besar kemudian membuat Woo Suk lebih memilih mendukung Soo Hyun dengan cara-cara aneh yang kasep dan kesuwen (Jawa: terlambat dan kelamaan).

Karena itu, ada kalimat, “Ketika Ibumu menghukumku, kamu hanya diam. Lalu kamu akan memberiku hadiah,” tercetus dari mulut Soo Hyun.

Sorry, Mami Mami pendukung Mas Mantan, saya mah ogah dukung suami yang lebih belain emaknya dari istri begini, hahaha xD

Kehadiran Kim Jin Hyuk kemudian merupakan sinar terang bagi kehidupan Soo Hyun. Jin Hyuk yang berasal dari keluarga sederhana namun bahagia membawa semangat baru bagi Soo Hyun. Bahkan, karena perhatian Jin Hyuk, Soo Hyun sampai berhenti minum pil tidur. Sungguh hebat kekuatan cinta itu. Semoga kita semua menemukan Jin Hyuk-Jin Hyuk yang beneran ada, ya xD Hehehe.

Pada akhirnya, drama ini sungguh merupakan hiburan di kala sedang mumet dan tidak ingin banyak mikir. Setua apapun, cewek-cewek masih memerlukan dongeng pangeran tampan. Sedang bagi cowok, belajarlah senyum dan ngegombal untuk merebut hati pujaan hatimu u,u

Rekomendasi untuk:
Penyuka drama romantis bertabur quotes-quotes cantik.
Penonton yang ingin refresh pikiran dengan cerita yang ringan.

Tidak direkomendasikan untuk:
Penyuka cerita-cerita menantang adrenalin atau twist mendebarkan.
Pendukung paham patriarki yang lebih suka plot Upik Abu ketemu cowok kaya nan perfect.

Reviewer:
Putu Felisia.
Novelis dan blogger.

Sang Penulis

Baca Juga

Komentar

2 komentar:

  1. Makasih reviewnya,mbak, kalau begitu saya nonton kapan-kapan aja kalau emang gada tontonan lain πŸ˜†πŸ˜† etapi mbak, kalau dalam agamaku sih, anak cowok emang ga boleh nyakitin hati ibunya. Soalnya sumpah ibu ke anak laki-laki langsung diijabah. Air mata ibu menetes karena anak laki,Allah langsung marah. Makanya ibu mah musti hati-hati sama ucapannya. Oleh sebab itu ibu diharapkan lebih wise dan sabar sama anak lakinya. Karena bagaimana pun anak laki kan tetap manusia kadang khilaf, jadi jangan asal terlontar sumpah serapah. Etapi itu di agamaku sih kalau ini kan drama korea πŸ˜†

    BalasHapus
  2. Aku belum nonton sih, dan belum berani nonton drakor karena takut patah hati. Tapi karena melihat ramainya orang orang yang nonton, sepertinya baik untuk masuk list tontonku juga.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Mohon tidak mengcopas isi artikel tanpa izin. Jika berkenan, silakan tinggalkan komentar dengan sopan. Diharapkan untuk tidak mengirimkan link hidup dalam komentar. Terima kasih atas perhatiannya :)